Mana tahu apa terjadi
Semua berjalan tanpa pasti
Karena manusia bukan yang memastikan
Terjadilah tanda kematian
Rontaan pergi entah kemana terdengan dari mulut kecil itu
Semua memegang menegang kawatir
Pucat sudah setiap yang berwajah
Tangan dinginnya membawa rasa takut
Takut membayang yang terjadi
Tutup mata yang melihat
Sedang dia lemah mendengkih
Bercepat menolong
Tapi gobloknya kami
Apa yang musti dilakukan
Selain kami mendoakan
Oh, ya Syafi’ ya mu’in
Beri kesembuhan
Kasih pertolongan
Srono, 08 Januari 2009
28 Maret 2009
Tak Terduga
Mana tahu apa terjadi
Semua berjalan tanpa pasti
Karena manusia bukan yang memastikan
Terjadilah tanda kematian
Rontaan pergi entah kemana terdengan dari mulut kecil itu
Semua memegang menegang kawatir
Pucat sudah setiap yang berwajah
Tangan dinginnya membawa rasa takut
Takut membayang yang terjadi
Tutup mata yang melihat
Sedang dia lemah mendengkih
Bercepat menolong
Tapi gobloknya kami
Apa yang musti dilakukan
Selain kami mendoakan
Oh, ya Syafi’ ya mu’in
Beri kesembuhan
Kasih pertolongan
Srono, 08 Januari 2009
Semua berjalan tanpa pasti
Karena manusia bukan yang memastikan
Terjadilah tanda kematian
Rontaan pergi entah kemana terdengan dari mulut kecil itu
Semua memegang menegang kawatir
Pucat sudah setiap yang berwajah
Tangan dinginnya membawa rasa takut
Takut membayang yang terjadi
Tutup mata yang melihat
Sedang dia lemah mendengkih
Bercepat menolong
Tapi gobloknya kami
Apa yang musti dilakukan
Selain kami mendoakan
Oh, ya Syafi’ ya mu’in
Beri kesembuhan
Kasih pertolongan
Srono, 08 Januari 2009
02 Maret 2009
Mesti Menghitung Lagi
Hidup,
Masih harus kulalui lagi
Kalah yang tertahan kebohongan
Lemah yang tertutup keras hati
Terselubung dengan rapi,
Lemahku sebagai pemegang janji
Disini,
Aku masih menghitung dengan pasti
Berapa masa lagi?
Rasa itu tak mati
Hidup,
Hampir lima masa
Entah kapan akhirnya.
Yang kutahu,
Biar masa itu berlalu tanpa ku menyengaja
Hatif
Masih harus kulalui lagi
Kalah yang tertahan kebohongan
Lemah yang tertutup keras hati
Terselubung dengan rapi,
Lemahku sebagai pemegang janji
Disini,
Aku masih menghitung dengan pasti
Berapa masa lagi?
Rasa itu tak mati
Hidup,
Hampir lima masa
Entah kapan akhirnya.
Yang kutahu,
Biar masa itu berlalu tanpa ku menyengaja
Hatif
Langganan:
Postingan (Atom)