Anak bahagia duduk di kursi kuasa
Indah,
Mewah,
Mahal tak terkalah,
Tak satu tangan menjamah.
Tertinggi di ranah pemerintah
Mungkin tak ingat
Ada wajah tua meratap
Menyusuri tiap nelangsa tersurat
Mengerah peluh kala lapar menatap.
Aku,
Hanya bisa tersenyum pilu.
Tak teraih luka penghias haru
Batin cuma mengadu
Wajah tua tak bisa beradu
Karena Anak bahagia kesayangan mereka waktu lalu.
25 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar